watch sexy videos at nza-vids!
Edisi: 105/Mei/2009 Bapak-bapak bisa hamil...? Oh ga mungkin bro bapak-bapak bakal hamil. Iya memang ga mungkin kalo seorang bapak atau seorang laki-laki mengalami kejadian yang tergolong spektakuler ini. Soalnya masalah hamil, ini khususon dialami para ibu atau perempuan. Tapi ngomong-ngomong, bapak yang satu ini bias hamil. Kita pasti pernah tahu kan kalo kejadian seperti ini hanya ada di film Junior-nya Arnold. Ya, ini memang benar terjadi. Ga tahu siapa yang edan, pria yang hamil atau dokternya. Seorang pria asal Amerika mengalami kehamilan 5 bulan. Nama sang ayah, sebut saja Thomas Beatie (nama sebenernya lho, bukan nama samaran). Dia menyandang status warga Oregon. Kejadian seperti ini memang pertama terjadi di dunia nyata kita. Bahkan di masa kaum Nabi Luth-pun yang konon laki-laki suka sama laki-laki, ga ada tuh yang namanya kebuntingan pria. Naudzubillah. Bener aje... kesalahan ini bisa kok kita kupas lebih dalam. Tahu ga, siapa sih si Thomas ini, apa dia aktor yang jadi pemeran si kucing di film Tom & Jerry atau pelawak betawi yang terkenal seantero Indonesia (waduh Jeng, itu mah Omas bukan Thomas). Buseet, salah orang tuh Neng. Ehm, by the way, pernah liat obrolah Oprah di Metro TV ga? Nah, kalo belum ngeh nih, kita certain deh. Sekitar awal tahun 2008 kemarin, pihak produser mendatangkan si bapak hamil ini dengan istrinya. Selidik punya selidik, ternyata Mas or Mbak Thomas ini, adalah seorang wanita yang telah berganti kelamin menjadi pria. Lha kok aneh, ga usah kaget deh, zaman serba edan kayak gini mah, gonta-ganti kelamin mah sudah biasa. Show tadi seakan-akan membenarkan apa yang mereka berdua lakukan. Ga jarang eksistensi mereka pun saat ini lagi diperjuangkan oleh pihak media. Ga Cuma banci, kaum homo dan lesbian, bahkan orang yang berganti kelamin-pun, dianggap sesuatu yang lumrah. Dengan dalih, menjadi laki-laki bukanlah keinginan dia kek, hak asasi kek, dan sebagainya. Sebel ga sih. Nah, inilah contoh kasus yang kita ambil untuk ngebahas buletin kita saat ini. Ya, fenomena ganti kelamin alias trans-seksual. Kita berharap fenomena di atas ga bakal kita tiru. Malah, justru kudu kita tentang habis-habisan. Yuuk…kita baca pembahasaanya sampe kelar… Dari Salah Persepsi Diri.. Ide trans-seksual berawal dari munculnya pemahaman seseorang yang ngerasa fisiknya terlahir lelaki, namun merasa dirinya perempuan. Akibatnya, pola hidup mereka seperti perempuan. Memakai baju dan kosmetik perempuan, misalnya. Bisa jadi awal kesalahan persepsi anak tentang fitrah dirinya. Sebaliknya, ada juga orang yang fisiknya terlahir perempuan, tetapi merasa dirinya seorang lelaki sehingga mereka hidup seolah-olah menjadi laki-laki. Menurut media, selama ini alat kelamin fisik, berupa alat reproduksi, sering dianggap satu-satunya penentu perilaku jenis seseorang apakah dia orang itu laki-laki ataukah perempuan. Tapi dalam hal ini, ada variabel lain atau penentu lain yang menentukan seseorang tersebut terlahir sebagai laki-laki ataukah perempuan yaitu identitas jenis kelamin (sex identity) atau identitas jender. (Kompas,27/7/2003). Tidak tahu sumber yang mereka ambil darimana. Hewan aja dari dulu ya kelaminnya cuman 2, kalo ga jantan, ya betina. Ga ada tuh hewan yang ngerasa salah “dipasangi” onderdil. Iya kan… Ternyata sobat, pemahaman nyleneh ini pada mulanya dikemukakan oleh Money dan Erhardt pada tahun 1972. pemahaman ini diperjelas oleh Kessler dan McKeena, dalam Gender: An Ethnomethodological Approach (1978), identitas jenis kelamin adalah perasaan mendalam atau keyakinan dalam batin seseorang yang membuatnya merasa sebagai lelaki atau perempuan. Dengan kata lain, identitas jenis kelamin adalah keyakinan mendalam pada seseorang tentang apakah dia itu pria atau wanita. Sex identity atau yang disebut jenis kelamin jiwa, semata-mata tergantung dari perasaan orang yang bersangkutan dan tidak selalu sejalan dengan penilaian orang lain atau pakar sekalipun. Jenis kelamin jiwa merupakan variabel mandiri terhadap seks fisik, artinya dapat sejalan atau bertolak belakang dengan kelamin fisik. Jenis kelamin jiwa mulai tertanam pada usia dua tahun, namun biasanya mulai disadari dengan kuat menjelang remaja. (Kompas.com/Hakekat Trans-seksual) Penyebab trans-seksual belum dapat ditentukan secara pasti oleh para ilmuwan sekalipun (dari segi ilmu genetika). Sebagian hanya menduga-duga pengaruh hormon pada janin saat masih berada dalam kandungan. Misalnya, si janin kekurangan hormon testosteron pada janin dengan kelamin fisik lelaki dapat menyebabkannya memiliki kelamin jiwa perempuan, dan sebaliknya si janin kelebihan hormon testosteron pada janin dengan kelamin fisik perempuan, dapat menyebabkannya memiliki kelamin jiwa laki-laki. Namun penyebab sebenarnya masih merupakan sebuah misteri. Variabel yang juga menentukan perilaku adalah orientasi seks, kecenderungan mencari pasangan. Umumnya, para trans-seksual tertarik terhadap lawan jenis sehingga mirip warga masyarakat pada umumnya. Namun, ada juga trans-seksual yang tertarik kepada kaum sejenis. Contohnya Julie Peters, politisi Australia, yang terlahir sebagai lelaki tetapi memiliki sex identity perempuan. Setelah usia 40 tahun Julie memutuskan menjalani operasi dan menjadi perempuan. Namun, Julie mengaku tetap tertarik kepada perempuan. Sobat, berbagai pemahaman trans-seksual yang dikutip dari media di atas ga selayaknya kita anut. Karena pemahaman trans-seksual sendiri, muncul dari pola pikir manusia yang hanya didasari oleh perasaan semata. Hanya gara-gara ngerasa fisiknya ga sesuai dengan keinginan dirinya, lalu kita berusaha ngerombak tubuh kita yang sudah ada secara total. Padahal Allah SWT, ga akan mungkin membuat kesalahan sedikitpun. Karena Dia-lah yang Maha Sempurna. Buktinya, Thomas tadi. Meski dia sudah berganti kelamin menjadi laki-laki, ternyata fitrah dia sebagai wanita masih tetap ada, dan dirinya pun bisa hamil. Karena dia sebenarnya memang seorang wanita. Bukan pria. Artinya, ga ada kesalahan setitik pun yang diberikan Allah kepada kita. Fisik, perasaan ataupun jiwa, seluruhnya menyatu dengan diri kita. Dan ingat, kita masih punya akal untuk berpikir. Bener dan salah ga bisa diukur dengan perasaan. Tapi dengan wahyu Allah yang dipahami oleh akal. Ya akal...pake tuh, jangan ditaruh dengkul. Trans-seksual Melawan Kodrat Dengan fakta yang hanya secuil tadi, para pejuang trans-gender mati-matian berjuang demi eksistensi trans-seksual. Mereka mengatasnamakan kebebasan dalam menyuarakan trans-seksual. Mereka berusaha melawan kodrat dan juga berusaha menyatukan pemahaman masyarakat awam tentang ide ini. Padahal tindakan mereka justru malah membodohi masyarakat. Aduh-aduh, ingat masa kampanye tuh. Kampanya trans-gender pun anehnya mendapat respon. Ga tahu darimana mikirnya (dari dengkul kali....) Ga sedikit para remaja maupun kaum dewasa berprilaku layaknya perempuan, padahal mereka sebenarnya Lanang (alias lelaki tulen)...dasar lebay!! Sebaliknya, ada juga cewek-cewek yang berperilaku layaknya laki-laki, dan membuat komunitas gank. Wah udah pada gila... Lagi-lagi para pejuang trans-gender tetap bergeming, mereka tetap menjadikan keberadaan trans-seksual menjadi warna-warni kehidupan (nah lho..). Mereka mengatakan agar para pelaku transseksual mendapat perlakuan yang sederajat dengan manusia yang lain, sejauh yang bersangkutan tidak melakukan hal-hal yang merugikan orang lain. Karena kita hidup dimasyarakat demokratis, seyogianya, perbedaan ini tidak dijadikan dasar untuk meminggirkan atau mendiskriminasikan mereka. Naudzubillah. Buaknnya penyakit di masyarakat diobati, eh...virus H kosong M kosong alias homo, malah dibiarkan berkembang biak. Ga salah tuh Pak... Sobat, inilah akibatnya kalo kita menjadikan standar hukum yang muncul dari pikiran manusia diatas segala-galanya. Padahal kita masih memiliki Allah SWT sebagai sang pembuat hukum. Masa lupa seh... Dalam Al Qur’an, trans-seksual adalah perilaku yang menyimpang dari fitrah manusia, yang telah diberikan oleh Allah. Sudah merupakan ketetapan (qodho’) Allah, bahwa kita nantinya kita terlahir sebagai perempuan atau laki-laki. Ini tidak dapat kita pilih. Sama seperti kita lahir dimana, siapa ortu kita, seperti apa wajah kita, ini juga ga bisa kita pilih. Tapi, Allah Maha Adil, karena kita tidak bisa memilih beberapa hal tadi, Allah juga ga akan menghisab kita gara-gara tadi. Kita ga akan ditanyai oleh Allah, kenapa kita terlahir laki-laki atau perempuan, tapi yang ditanyai adalah, digunakan untuk apa kelaki-lakian atau kewanitaaan kita. Justru, dengan merubah apa yang Allah berikan, kita seakan ga rela dengan ketetapan Allah tadi, dan ini yang akan ditanyakan oleh Allah nantinya. Allah menjelaskan dengan sangat jelas dalam menciptakan manusianya, seperti yang di utarakan dalam penggalan Surat An-Najm, 45 : “...dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita...”. Di dalam ayat tersebut sudah sangat jelas Allah hanya menciptakan dua jenis manusia yaitu laki-laki dan perempuan. Tidak ada yang namanya homoseks maupun lesbian yang muncul akibat adanya ide trans-seksual. Di dalam Islam, kita harus kembali kepada fitrah manusia, bahwa manusia diciptakan laki-laki dan perempuan. Laki-laki berpasangan perempuan. Diantara keduanya Allah sudah ciptakan rasa saling mengasihi untuk melangsungkan keturunan dalam pernikahan (Q.S. Ar-Rum 21). Nah, sedangkan kaum homo dan lesbian yang muncul akibat ide trans-seksual, memandang rasa sayang sebagai pelampiasan nafsu, bukan untuk melangsungkan keturunan. Tuh jelas salah kan... Trans-seksual menyalahi kodrat ilahi. Inilah alasannya kenapa Islam menolak homoseks maupun lesbian. Ini adalah buah dari ide trans-gender. Cerita kaum nabi Luth juga menggambarkan bagaimana Allah menghinakan kaum Nabi Luth dengan azab yang sebegitu dahsyat dengan diangkatnya dataran ke langit oleh Allah lalu ditimpahkan kepada kaum Nabi Luth yaitu kaum yang berperilaku Homo dan Lesbian. Hal tersebut tergambar jelas dalam Al Qur’an dalam surat Hud : 82-83 “Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim”. Kembali Kepada Fitrah Apakah belum cukup peringatan Allah SWT dan rasul-Nya dalam Al Qur’an dan Hadits tentang pedihnya adzab kepada kaum homoseks, lesbian dan trans-seksual.? Apakah belum cukup kehinaan yang muncul akibat hubungan sejenis dan pelampiasan nafsu semata? Sobat, mumpung matahari masih terbit dari timur, yuk kembali kepada Allah. Kembali ke fitrah. Buat kamu yang ngerasa sedikit lebay dan melambai, padahal kamu lelaki tulen, jangan dibiasain deh, selagi belum kasep alias telat. Buat kamu yang ngerasa tomboy, main pukul, gampar, suka ngeludah sembarangan, padahal kamu cewek, jangan dijadikan hal rutin, nanti kamu bisa-bisa dianggap super garang, dan cuma bisa nikah ama pawang singa. Hehe. Dan buat para pejuang trans-gender, ingat...islamuda bukan di pihakmu! (Bang)