gaulislam edisi 170/tahun ke-4
(19 Shafar 1432 H/ 24 Januari
2011)
Pagi itu di sebuah SD deket
rumah. Dalam perjalanan ke
kantor, gue menemukan
percakapan menarik antara
Indra kecil dengan ibunya. “Porno
itu apa sih Ma?” demikian tanya
si Indra ke ibunya. Sambil
megangin Blackberry kakaknya
untuk main game, sepertinya
tanpa sengaja doi lihat tulisan
porno di dalam bebe kakanya.
Bisa ditebak dong reaksi si ibu
seperti apa?
Obrolan ini terjadi beberapa
waktu sebelum negara kita
dihujani media dengan
perseteruan antara pemerintah
versus RIM (Research in Motion).
RIM adalah perusahaan dari
Kanada yang jualan Blackberry.
Cara RIM jualan cukup menarik
karena jualan hape yang
sebenernya nggak bisa dikontrol
sepenuhnya oleh pemerintah
bahkan oleh pemiliknya sendiri.
Kalo dilihat dari satu sisi mungkin
merugikan pihak pengguna,
namun dilain sisi, bebe
memberikan akses informasi
tanpa batas ke pada para
pemiliknya, plus seabreg fitur
lainnya, menjadikan bebe
genggaman terfavorit saat ini.
Cerita lain, di masjid deket
rumah. Waktu gue ngobrol
sebentar setelah sholat
berjamaah dengan salah satu
tetangga gue, sebut saja
tetangga saya Mr. Joni, doi juga
mengeluhkan mengenai dampak
dari teknologi di hape yang kian
hari makin cerdas kayak anak
sekolahan aja. Doi mengeluhkan
dengan teknologi cerdas yang
menyerang keluarganya, yang
bikin anak-anaknya keasyikan
dengan bebe, laptopnya, atau
game psp yang sedang
dimainkannya. Seringkali anak-
anaknya kesal dan merasa
sangat terganggu ketika dimintai
tolong oleh orang tuanya.
Gue baca Republika (edisi
18/12/2010), di situ diberitakan
mengenai data survey terbaru
Kantor Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan
Anak (KPPA) Ponorogo secara
acak selama enam bulan
mengenai jumlah remaja putri di
Ponorogo, yang pernah
melakukan hubungan pranikah
atau seks bebas ternyata
mencapai kisaran 80 persen.
Ciloko!
Belum lagi berita mengenai
berbagai penyimpangan perilaku
seksual di masyarakat. Oh no!
Dalam satu diskusi nonformal
disela acara pertemuan IT
internasional yang pernah gue
ikutin, gue kenalan sama orang
Jepang. Doi nanyain mengenai
Indonesia itu gimana sih? Ya gue
jawab aja standar. Kalo bangsa
kita bangsa yang santun dan
berbudi luhur tinggi. Eh, kemudian
dia nyeletuk, “Kalo emang gitu,
kenapa ya log access ke situs
pornografi dari IP address
Indonesia selalu aja nongkrong
dalam jajaran 5 besar, terutama
untuk situs di jepang ?” Ciloko!
Gara-gara si Miyabi neh, mau
bangga malah jadi tengsin gue!
Pencegah dan penyembuh
Bro en Sis, teknologi hanya salah
satu bagian saja, ada sisi lain
yang lebih mengkhawatirkan
yaitu pornografi. Islam sebagai
sebuah ideologi memandang
manusia baik itu laki-laki dan
perempuan mempunyai kewajiban
untuk mentaati aturan Allah Swt.
Dalam hal ini hubungan interaksi
antara perempuan dan laki-laki.
Islam menawarkan dua hal, yaitu
perangkat pencegah dan piranti
penyembuhan.
Instrumen pencegah agar
terhindar dari pergaulan bebas
dalam Islam paling tidak ada
enam. Pertama, perintah untuk
menahan pandangan dan
menutup aurat (QS an-Nuur 24]:
30-31) dan (QS al-Ahzab [33]: 59).
Bagi kaum hawa dilarang untuk
menampakkan perhiasannya dan
kecantikannya di hadapan laki-
laki asing atau bertabarruj. Perlu
diingat bahwa menjaga
pandangan dan menutup aurat
merupakan satu paket yang
harus dikerjakan bersama oleh
cowok dan cewek.
Kedua, Islam melarang khalwat
(berdua-duaan) antara laki-laki
dan wanita kecuali disertai
mahramnya. Sabda Rasulullah
saw. : “Barang siapa beriman
kepada Allah dan hari akhir,
maka jangan sekali kali dia
berduaan dengan seorang
perempuan yang tidak bersama
mahramnya, karena yang
ketiganya adalah syaitan ” (HR
Ahmad)
Ketiga, Islam melarang wanita
dan pria bercampur baur
(ikhtilath) karena Islam menjaga
dan menjadikan jamaah kaum
wanita terpisah dari jamaah
kaum laki-laki yang bukan
mahram. Shaf sholat kaum
wanita pun terpisah dari shaf
sholat kaum laki-laki. Kecuali nih,
pada tempat yang tidak
memungkinkan untuk
memisahkan keduanya, seperti
aktivitas ibadah haji atau jual-
beli di pasar.
Keempat, larangan mendekati
zina, Allah Swt berfirman (yang
artinya): “Dan janganlah kamu
mendekati zina; sesungguhnya
zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang
buruk ” (QS al Isra [17]: 32)
Kelima, Islam melarang seorang
wanita melakukan suatu
perjalanan selama sehari
semalam, kecuali bila disertai
mahramnya. Sabda Rasulullah
saw. (yang artinya): “Tiada
dihalalkan bagi seorang wanita
yang percaya kepada Allah dan
hari kemudian bepergian
perjalanan sehari semalam
kecuali bersama
mahramnya ” (HR Bukhari dan
Muslim)
Keenam, anjuran untuk menikah.
Firman Allah Swt.(yang artinya):
“ Dan kawinkanlah orang-orang
yang sedirian di antara kamu,
dan orang-orang yang layak
(berkawin) dari hamba-hamba
sahayamu yang lelaki dan
hamba-hamba sahayamu yang
perempuan. Jika mereka miskin,
Allah akan memampukan mereka
dengan karuniaNya. Dan Allah
Maha luas (pemberianNya) lagi
Maha Mengetahui. ” (QS an-
Nuur [24]: 32)
Adapun untuk penyembuh/
kuratif, Islam menyediakan sanksi
yang tegas demi tegaknya
kebenaran dan
terselematkannya umat.
Keselamatan di dunia dan di
akhirat, sebagai jawabir
(penebus dosa) dan zawajir
(pencegah manusia yang lain
melakukan perbuatan yang
sama). Salah satunya hukuman
bagi pelaku zina (kalo masih
lajang dicambuk seratus kali
cambukan dan bagi yang pernah
menikah akan dirajam sampai
mati).
Realita di sekitar kita
Solusi Islam sebenernya sudah
komplit untuk menjaga umatnya
dari bahaya pergaulan bebas
yang dapat berujung pada
aktivitas perzinaan. Walaupun
begitu, masih sering banget tuh
gue lihatin realita di sekitar kita
yang entah kenapa masih
mengabaikan aturan Islam. Dari
pengamatan gue terhadap email,
pertanyaan dan SMS yang sering
masuk ke redaksi gaulislam,
ternyata pertanyaan seputar
interaksi cowok ama cewek,
selalu menduduki peringkat
tertinggi. Ok deh untuk sekedar
mengingatkan berikut adalah
pelanggaran-pelanggaran yang
masih sering terjadi:
Pertama, pulang berdua. Sudah
menjadi fitrah seorang cowok
untuk bertanggung jawab dan
menjadi pemimpin terhadap kaum
wanita, dan sifat ini sudah
muncul sejak dini. Sering kali
beres sekolah, les, ekskul, dll,
karena pulang ke arah yang
sama maka akhwat pulang
bersama di mobil or sepeda
motor ikhwan.
Kedua, berhadapan secara
langsung dalam jarak sangat
dekat. Interaksi cowok sama
cewek di sekolah emang sangat
beragam, namun bila mereka
berdiskusi dengan posisi
berhadap-hadapan dalam jarak
dekat, suasana menjadi
sangatlah ‘cair’ dan rentan akan
timbulnya ikhtilath. So, jagalah
diri dengan membuat jarak
dengan lawan jenismu.
Ketiga, nggak menundukkan/
menahan pandangan (ghadul
bashar). Seperti kata pepatah
“ Dari mana datangnya cinta?
Dari mata turun ke hati”. So
jangan pernah mengikuti bujuk
rayu temen yang mengatakan,
“ Ah, tidak perlu ghadul bashar,
yang penting kan jaga hati!” Tapi
manusia tidak bisa dan tidak
mempunyai kontrol terhadap
hatinya. Yang bisa kita lakukan
untuk ‘menjaga hati’ kita adalah
mengendalikan input hati
tersebut, yang salah satunya
adalah pandangan.
Keempat, duduk atau jalan
berduaan. Duduk berdua di
halaman sekolah untuk berdiskusi
Islam (mungkin). Namun apapun
alasannya, lingkungan sekolah
nggak akan peduli, temen dan
guru kita nggak mau ambil
pusing, dengan apa yang sedang
didiskusikan. Bagi mereka apa
yang terlihat lebih jauh lebih
menarik, dari sinilah pintu fitnah
terbuka. Kalo kamu pengen
menghindari fitnah semacam ini,
sebenernya mudah kok, jangan
pernah berduaan!
Kelima, menelopon padahal tidak
urgen. Sudah jamak kalo kita
sebagai manusia seneng ngobrol.
Namanya juga mahluk sosial.
Namun pastikan kalo kita
ngobrol, ngobrolin hal yang
berguna, misal: ngomongin soal
aplikasi anti matter yang
barusan ini ditemukan sama
peneliti di MIT atau ngobrolin
untuk koordinasi untuk dakwah
di sekolah. Tetapi tetap kudu
jaga hati jaga kualitas orbolan.
Keenam, SMS nggak penting. Ini
paling sering gue dapetin. Hampir
tiap hari mesti gue dapet junk
sms. Sayang jempolnya dong,
dipake buat hal yang nggak
bermanfaat.
Ketujuh, berbicara yang
diniatkan merayu atau
memancing birahi. Hindari intonasi
dan gaya bahasa seperti ini
terutama bila berbicara dengan
lawan jenis.
Kedelapan, curhat. Curhat
berduaan akan menimbulkan
kedekatan, lalu ikatan hati,
kemudian dapat menimbulkan
fitnah. Jadi, curhat dilakukan
dengan sejenis saja. Toh pada
dasarnya cewek adalah beda
dengan cowok. Mereka adalah
dua spesies yang berlainan. Kalo
mau curhat dan nyambung
dengan alami, nggak dibuat-buat
atau dipaksain nyambung,
mestinya ya curhat dengan
sesama spesiesnya lah.
Kesembilan, chatting yang nggak
penting. Tidaklah berdosa bila
ingin menyampaikan hal-hal
penting di YM atau facebook
melalui fasilitas chat. Namun
menjadi bermasalah bila topik
pembicaraan melebar kemana-
mana, jadi batesin diri
secukupnya aja.
Kesepuluh, bercanda berlebihan.
Sering gue lihat cewek-cowok
bercanda berlebihan. Sebaiknya
becanda dibatasi dan jangan
dengan lawan jenisnya, dan
tetap menjaga batas-batas
kesopanan.
Semoga sedikit tips di atas dapet
secara praktis ngebantu kamu
semua untuk menjaga diri dari
bahaya pergulan bebas. So,
tentu saja apabila aturan Islam
ini diterapkan secara menyeluruh
(kaffah) tentu dalam bingkai
negara (khilafah) insya Allah
pergaulan bebas maupun
penyimpangan perilaku seks yang
merebak dapat dibendung
Pastilah aturan yang dibuatNya
adalah yang terbaik untuk
manusia. Ok? [aribowo:
aribowo@gaulislam.com]