Tiga puluh tahun lalu, Anwar
Sadat dijatuhkan dengan keras
oleh para aktivis mukmin Mesir.
Itu sebagai balasan kejahatan
yang dilakukannya berupa
penandatanganan perjanjian
Camp David yang khianat dengan
entitas Yahudi perampas
Palestina, bumi Isra’ da Mi’raj,
bumi kiblat yang pertama …
Hari ini jatuh dan terusir pula lah
Hosni Mubarak, pewaris Sadat
dalam menjaga Camp David, yang
memelihara pasal-pasalnya, dan
yang melaksanakannya sebagai
pengkhianatan kepada Allah,
Rasul-Nya dan kaum Mukmin …
Dua orang itu jatuh akibat
perbuatan tangan keduanya
setelah keduanya membangun
istana, memiliki harta yang
banyak, kemudian mereka
tinggalkan di belakang mereka!
} ﻓَﻤَﺎ ﺑَﻜَﺖْ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢُ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀُ
ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽُ ﻭَﻣَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻣُﻨْﻈَﺮِﻳﻦَ {
Maka langit dan bumi tidak
menangisi mereka dan
merekapun tidak diberi tangguh.
(QS ad-Dukhan [44]: 29)
Dua orang itu jatuh setelah
keduanya mengabdi kepada
Amerika, selain Allah. Amerika
menguasai lisan dan jari jemari
keduanya. Maka Amerika tidak
berguna sedikitpun bagi
keduanya di hadapan Allah.
ﻭَﻟَﻦْ ﺗُﻐْﻨِﻲَ ﻋَﻨْﻜُﻢْ ﻓِﺌَﺘُﻜُﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ
ﻭَﻟَﻮْ ﻛَﺜُﺮَﺕْ ﻭَﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣَﻊَ
ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ
Dan angkatan perangmu sekali-
kali tidak akan dapat menolak
dari kamu sesuatu bahayapun,
biarpun dia banyak dan
sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang beriman. (QS
al-Anfal [8]: 19)
Dua orang itu jatuh dan tidak
meraih kebaikan apa-apa bahkan
sebaliknya mendapatkan
kehinaan di dunia.
ﻭَﻟَﻌَﺬَﺍﺏُ ﺍﻟْﺂَﺧِﺮَﺓِ ﺃَﺧْﺰَﻯ ﻭَﻫُﻢْ
ﻟَﺎ ﻳُﻨْﺼَﺮُﻭﻥَ
Dan sesungguhnya siksaan
akhirat lebih menghinakan
sedang mereka tidak diberi
pertolongan. (QS Fushshilat
[41]: 16)
Dua orang itu jatuh … dan itulah
kesudahan bagi setiap
pengkhianat, meski telah
berkuasa dalam jangka waktu
tertentu. Yaitu pengkhianat
yang tidak tidak menghukumi
dengan Islam. Tidak memberikan
loyalitas kepada Allah dan Rasul-
Nya, sebaliknya justru loyal
kepada kaum kafir penjajah dan
berkonspirasi dengan kaum kafir
penjajah terhadap negeri kaum
muslim …
Dua orang itu jatuh … lalu
tidakkah orang-orang zalim
merenungkan perkara mereka,
sebelum Allah mendatangi mereka
dari arah yang tidak mereka
sangka-sangka?
ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺤْﺴَﺒَﻦَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻏَﺎﻓِﻠًﺎ ﻋَﻤَّﺎ
ﻳَﻌْﻤَﻞُ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤُﻮﻥَ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳُﺆَﺧِّﺮُﻫُﻢْ
ﻟِﻴَﻮْﻡٍ ﺗَﺸْﺨَﺺُ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟْﺄَﺑْﺼَﺎﺭُ
Dan janganlah sekali-kali kamu
(Muhammad) mengira, bahwa
Allah lalai dari apa yang
diperbuat oleh orang-orang yang
zalim. Sesungguhnya Allah
memberi tangguh kepada mereka
sampai hari yang pada waktu itu
mata (mereka) terbelalak. (QS
Ibrahim [14]: 42)
Para penguasa yang
menandatangani perjanjian
khianat dengan entitas Yahudi,
atau menormalisasi hubungan
dengan entitas Yahudi, atau
berunding dengan mereka,
tidakkah mereka paham bahwa
kesudahan mereka adalah hitam
gelap di dunia sebelum nanti di
akhirat? Ataukah mereka itu tuli,
bisu, dan buta, sehingga
karenanya mereka tidak
mengerti …
Mesir Kinanah dan warganya
telah melakukan perlawanan
terhadap kezaliman. Tahrir
Square berubah menjadi masjid
(tempat sujud), yang dari sana
bertolak takbir mereka yang
mendeklarasikan fajar baru …
Lalu tidakkah fajar itu menjadi
benar-benar fajar Khilafah di
bumi Kinanah. Fajar penghapusan
perjanjian khianat, fajar
kemenangan kembali di Palestina,
dan fajar pembebasannya dari
najis Yahudi dan penghapusan
entitas Yahudi, -yang urusannya
mulai makanan sampai senjata
ditangani Amerika, dengan
disksikan dan didengar oleh para
penguasa khianat di negeri-
negeri kaum Muslim, bahkan atas
koordinasi dan kerelaan mereka!
Amerika telah mengintervensi
Mesir Kinanah dalam jangka
waktu yang lama. Bahkan yang
lebih dari intervensi itu,
penguasa Mesir memberikan
kemudahan, tanpa memiliki rasa
malu kepada Allah, Rasul-Nya dan
kaum Mukmin … Hal itu masih
terus berlangsung, hingga dalam
peristiwa-peristiwa paling akhir
ini. Amerika tetap saja
mengenduskan batang hidungnya
dan melibatkan dirinya dalam
perkara dan urusan Mesir melalui
lisan Obama, wakil, dan para
penasihatnya … Belum tibakah
saatnya batang hidung Amerika
itu dipatahkan, pelibatan dirinya
dibinasakan, dan lisannya
dipotong, sehingga Mesir kembali
bebas dan mulia sebagai Kananah
Allah di muka bumi ini?
Kami Hizbut Tahrir menyampaikan
seruan kepada orang-orang
yang jujur di Dewan Agung Militer
Mesir. Sungguh Allah telah
memberinya kekuasaan.
Hendaklah ia menjadikan
loyalitasnya kepada Allah, Rasul-
Nya, dan kaum Mukmin; dan
memutus total loyalitas kepada
selainnya. Hendaklah ia
menegakkan Khilafah dan
memerintah dengan apa yang
telah diturunkan oleh Allah,
berjihad di jalan Allah,
mengembalikan Palestina,
meneladani pembebas Palestina
terdahulu dari najis pasukan salib
dan Tatar, sehingga ia bisa
membebaskan bumi yang
diberkahi itu dari najis Yahudi
dan memupus segala upaya kaum
penjajah …
ﻭَﻟَﻴَﻨْﺼُﺮَﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻣَﻦْ ﻳَﻨْﺼُﺮُﻩُ ﺇِﻥَّ
ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﻘَﻮِﻱٌّ ﻋَﺰِﻳﺰٌ
Sesungguhnya Allah pasti
menolong orang yang menolong
(agama) -Nya. Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha Kuat lagi
Maha Perkasa. (QS al-Hajj
[22]: 40)
09 Rabiul Awal 1432 H Hizbut
Tahrir
12 Februari 2011
Pelajaran Dari Arus
Perubahan
Perubahan sudah terjadi di
negeri ini, Pakistan, Bangladesh,
Turki dan negeri Islam lainnya.
Sekarang, arus perubahan
sedang mengaliri Tunisia, Mesir,
lalu Aljazair, Yaman, Yordania,
Suriah, dan Saudi; dan menunggu
negeri-negeri muslim lainnya. Dari
semua itu bisa kita ambil
beberapa pelajaran berikut:
Pertama, Para penguasa kaum
muslim saat ini memiliki banyak
kesamaan. Mereka mengkhianati
berbagai permasalahan umat,
menelantarkan kemaslahatan
umat, dan membuat kerusakan di
muka bumi. Mereka menjual
kekuasaan dan kedaulatan
negerinya, menggadaikan negeri
kepada musuh-musuh Allah dan
menjadikannya arena
pertarungan internasional.
Mereka mengangkangi kekayaan
negerinya dan dibagi-bagi
diantara pemimpin rezim, orang-
orang dekatnya, para kroni dan
pengikutnya. Bahkan mereka
menyerahkan dan menggadaikan
kekayaan umat kepada barat
imperialis. Mereka sama-sama
memberikan loyalitas kepada
barat kapitalis terutama AS dan
Inggris. Mereka pun menjelma
menjadi sosok zalim, rusak dan
merusak serta menyebarkan
kerusakan di muka bumi. Mereka
lupa, kezaliman dan penindasan
akan melahirkan “letusan,” dan
tirani pasti akan berakhir dan
dilindas zaman! Kesudahan bagi
para penguasa zalim dan tiran
pasti datang.
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﻴُﻤْﻠِﻲ ﻟِﻠﻈَّﺎﻟِﻢِ ﺣَﺘَّﻰ
ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺧَﺬَﻩُ ﻟَﻢْ ﻳُﻔْﻠِﺘْﻪُ
Allah sungguh membiarkan orang
yang zalim hingga jika Dia
mengambilnya, Dia tidak akan
melepaskannya (HR al-Bukhari
dan Muslim)
Kedua, para penguasa itu
berupaya memupuk kekuasaan,
menghimpun harta,
mengguritakan jaringan kroninya
dan bersandar serta loyal
kepada barat. Mereka lupa,
bahwa semua itu tidak berguna
sedikitpun dan tidak bisa
menyelamatkan nasib mereka
dari umat dan sanksi Allah SWT.
Sekuat apapun loyalitas dan
sebesar apapun pengabdian
mereka kepada barat imperialis,
jika tiba saatnya, mereka akan
dicampakkan oleh barat. Mereka
hanya akan mendapat kehinaan
di hadapan umat di dunia dan
sanksi yang pedih di akhirat.
Ketiga, Perubahan akan terjadi
jika rakyat bergerak menuntut
perubahan. Saat itu, tidak ada
pihak manapun, termasuk barat
kafir dengan segala
kekuatannya, yang bisa
menghalangi perubahan. Sayang,
perubahan yang terjadi belum
berupa perubahan hakiki, baru
sebatas perubahan orang dan
pribadi penguasa. Rezim yang
satu jatuh dan diganti oleh
penguasa yang lain, yang tetap
loyal kepada barat imperialis dan
mengadopsi sistem sekular.
Keempat, perubahan hakiki yang
seharusnya diwujudkan adalah
perubahan yang dicontohkan
oleh Rasul saw dan para sahabat.
Yaitu perubahan menuju Allah,
menuju Islam, akidah dan
syariahnya sebagai pandangan
hidup dan sistem yang
diterapkan untuk mengatur
urusan masyarakat.
Kelima, perubahan hakiki akan
terwujud jika umat bergerak
menuntut perubahan hakiki itu.
Untuk itu umat harus sadar dan
paham tentang: Rusak dan
bobroknya sistem yang sedang
eksis; Rusak dan buruknya para
pengusung dan penjaga sistem
itu. Umat harus sadar dan paham
tentang sistem Islam dan bahwa
syariah Islam merupakan sistem
yang terbaik dan diridhai Allah
dan Rasul-Nya, serta hanya
mungkin sempurna diterapkan
dalam bingkai Khilafah Rasyidah
‘ala minhaj an-Nubuwah. Umat
juga harus sadar dan paham,
mewujudkan perubahan hakiki
dengan menerapkan syariah
Islam adalah tuntutan keimanan
mereka. Kesadaran itu yang
akan melahirkan gerakan umat
menuntut dan merealisasi
perubahan hakiki itu.
Semua itu hanya bisa diwujudkan
melalui gerakan penyadaran,
dakwah yang terus menerus.
Itulah aktivitas perjuangan yang
riil dan serius mewujudkan
perubahan yang hakiki. Yang
harus kita lakukan adalah turut
andil seoptimal mungkin dalam
upaya mewujudkan kesadaran-
kesadaran itu dalam diri umat
dengan segenap komponennya
terutama ahlul quwah, para
tokoh dan ulama. Setiap kita bisa
melakukannya. Tidak ada
sesuatupun yang membuat kita
tidak bisa. Sebesar apapun andil
kita dalam hal itu akan kita petik
buahnya di akhirat kelak di
hadapan Allah SWT. Mau?? WalLâh
a ’lam bi ash-shawâb.
Komentar Al-Islam:
Nabi Muhammad perlu dicontoh
dan dipedomani kepemimpinan
dan kebijaksanaannya yang
mampu mengubah kehidupan
masyarakat majemuk yang
penuh kemungkaran menuju
masa depan lebih baik. -Presiden
SBY dalam peringatan Maulid Nabi
di Lapangan Monas, Jakarta,
Selasa, 15/2/2011- (inilah.com,
15/2)
1. Kebijaksanaan Nabi adalah al-
Quran dan as-Sunnah. Sistem
kepemimpinan yang Nabi saw
wariskan adalah Khilafah ‘ala
minhaj an-nubuwah, bukan
sistem jahiliyah buatan manusia,
baik kapitalisme demokrasi
ataupun sosialisme komunisme
2. Meneladani kepemimpinan
dan kebijaksanaan Nabi saw
adalah dengan menjadikan al-
Quran dan as-Sunnah sebagai
sumber kebijaksanaan yaitu
sumber hukum, dan menerapkan
syariah Islamiyah dalam bingkai
Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwah.
Niscaya, masyarakat yang lebih
baik tidak lagi sekedar mimpi.